Abdul Hamid Sudiyono


Setiap siswa adalah unik, dalam pembelajaran setiap guru harus dapat menemukan metode, strategi, teknik dan pendekatan untuk memfasilitasi siswa untuk memahami pelajaran. Keberhasilan kegiatan belajar tidak hanya dikarenakan oleh kemampuan siswa menyerap materi yang disampaikan guru, tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan guru untuk mengelola kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran sedapatnya berpusat pada siswa dan memberikan atmosfer belajar yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Proses belajar memerlukan suatu fasilitas belajar yang memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Tentunya bagi siswa yang kurang mampu dalam menangkap materi pelajaran namun mempunyai minat yang tinggi dalam belajar haruslah kreatif dalam memanfaatkan keterbatasan yang dimilikinya dengan memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di sekolah. Sekolah seyogyanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman belajar bervariasi dari satu pelajaran ke pelajaran berikutnya.

SMP Nasional KPS adalah sekolah yang menerapkan sistem moving class. Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi guru di kelas. Setiap guru mata pelajaran sudah siap mengajar di ruang kelas yang telah ditentukan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarnya sehingga setiap mata pelajaran memiliki ruangan atau kelas sendiri-sendiri. Sistem moving class dapat membawa banyak dampak positif bagi perkembangan sekolah. Sistem pembelajaran dengan menggunakan moving class dapat menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab siswa, karena siswa harus mencari ruang kelasnya pada setiap pergantian pelajaran. Selain itu dapat melatih peserta didik dan guru untuk menggunakan waktu sebaik mungkin agar waktu pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.  Setiap guru mengkondisikan ruang belajar atau laboratorium sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa harus terganggu oleh mata pelajaran lain.

Pada pembelajaran IPA (Sains) di SMP Nasional KPS terdapat tiga ruang belajar, yaitu dua ruang teori dan satu ruang laboratorium IPA. Ruang teori lebih banyak digunakan untuk penyampaian materi atau seperti kelas pada umumnya, sedangkan laboratorium IPA digunakan untuk kegiatan praktikum. Guru dan siswa berkolaborasi dalam hal menampilkan kesan ilmiah di dalam ruang belajar. Ruang kelas dipenuhi dengan karya-karya siswa baik dalam bentuk mading, peta konsep, artikel bahkan komik serta hasil karya dalam bentuk tekhnologi sederhana yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
Sudut-sudut ruang teori dipenuhi dengan karya kreatif siswa

Secara berkala suasana ruang belajar dirubah baik dalam susunan tempat duduk ataupun tampilan karya siswa. Perubahan tema kelas disesuaikan dengan materi belajar, guru memotivasi dengan memberikan nilai tambahan atau poin khusus bagi siswa yang aktif dalam mengumpulkan karya kreatifnya. Jika ruang teori dipenuhi dengan karya-karya siswa yang ditempel di dinding kelas, maka ruang laboratorium IPA dikondisikan sebagai tempat untuk melakukan observasi atau praktikum. Ruangan dikondisikan selalu siap untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami secara langsung prinsip kerja beberapa peralatan praktikum.
Siswa melakukan praktikum di ruang laboratorium IPA
Selain pembelajaran di dalam kelas, kegiatan belajar IPA dilakukan di Taman Sains (Science Garden) yang terdapat di depan kelas atau laboratorium. Siswa bersama guru memiliki kesempatan untuk praktek secara langsung peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan area atau set percobaan yang tersedia di science garden, seperti rumah hijau (green house), area pembibitan, hidroponik, pengolahan air limbah, set percobaan katrol, parabola berbisik, pipa berbisik, pipa bernada, kompor matahari, fluida, dan lain sebagaimana.
Beberapa contoh aktivitas belajar yang dilakukan di Science Garden
Sekolah juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman secara langsung terhadap beberapa aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di kelas. Sekolah memfasilitasi siswa melakukan studi lapangan ke beberapa perusahaan atau kawasan industri. Disana mereka melakukan observasi dan selanjutnya membuat laporan dari kegiatan yang telah dilakukan.

Beberapa contoh aktifitas siswa pada kegiatan Field Study 
Berikut salah satu contoh kegiatan pembelajaran di ruang teori:

1 komentar:

 
hamidsudiyono © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top